bagi mahasiswa program studi ekonomi syariah kelas B semester 5 (lima), silahkan anda download materi dan silahkan memberikan komentar sebagai bukti masuk kuliah.
Apabila terdapat pertanyaan, silahkan anda kirimkan ke email ekonomisyariah08@gmail.com.
Terimakasih.
atau download disini :D
Sunday, 17 November 2013
Thursday, 14 November 2013
Soal UTS
Data transaksi PT. Bank Syariah Yeah surabaya bulan Oktober 2013, sebagai berikut:
1 Okt 2013 – Sebagai syarat pembiayaan, menerima setoran pembukaan rekening tabungan mudharabah a.n PT Buche Manise
sebesar Rp. 10.000.000,-
2 Okt 2013 - Guna realisasi pembiayaan, PT buche Manise memerintahkan untuk pemindah bukuan biaya administrasi sebesar Rp.
2.500.000,-. Realisasi pembiayaan pada tanggal 20 Okt 2013 sebesar Rp. 150.000.000,-
3 Okt 2013 - Diterima angsuran dari PT Nibras Perkasa Rp. 10.000.000 termasuk bagihasil pembiayaan 45%. 3 Okt 2013 – Diterima
setoran Deposito Mudharabah a.n Nadinda Cantika sebesar Rp. 5.000.000,-.
5 Okt 2013 - Diterima angsuran dari klien peti kemas sebesar Rp. 35.000.000 termasuk bagihasil 47.5%.
7 Okt 2013 - Diterima setoran tabungan wadiah a.n Ny Nadiyah Aria sebesar Rp. 6.500.000,-
10 Okt 2013 - Penarikan tabungan a.n PT Buche Manise sebesar Rp. 2.500.000,-
12 Okt 2013 - Diterima setoran tabungan mudharabah a.n Shakira Hay sebesar Rp. 4.500.000,-
15 Okt 2013 - Diterima angsuran dari klien advertising sebesar Rp. 15.000.000,- termasuk bagihasil sebesar 50%
17 Okt 2013 - Setoran tabungan mudharabah a.n PT Buche Manise sebesar Rp. 5.750.000,-
20 Okt 2013 - Dikreditkan ke rekening PT. Buche Manise realisasi pembiayaan sebesar Rp. 150.000.000,-
25 okt 2013 - Setoran bagi hasil dari pt fahri jaya sebesar Rp. 35.000.000,-
26 Okt 2013 - Setoran bagi hasil dari PT Karmila Senyum sebesar Rp. 12.800.000,-
27 Okt 2013 - Setoran tabungan wadiah a.n Honey san sebesar Rp. 15.000.000,-
28 Okt 2013 - Realisasi pembiayaan mudharabah secara tunai, pengajuan bulan september 2013 a.n Safitri Arifin sebesar Rp.
25.000.000,-
30 Okt 2013 - Setoran angsuran nasabah pembiayaan mudharabah dg bagihasil 55% dari Rp. 75.000.000,-
31 Okt 2013 - pembagian hak pihak ke-3 sebesar Rp. ...................
Nisbah : Tabungan Mudharabah 45 : 55 Deposito Mudharabah 65 : 35
Diminta: Jurnal transaksi tersebut di atas dan tentukan besarnya bagihasil beserta equivalensi ratenya.
Ketentuan :
1. Jawaban dikirim ke email ekonomisyariah08@gmail.com
2. maksimal jam 16.00, hari jumat tanggal 15 november 2013
My love –-----
1 Okt 2013 – Sebagai syarat pembiayaan, menerima setoran pembukaan rekening tabungan mudharabah a.n PT Buche Manise
sebesar Rp. 10.000.000,-
2 Okt 2013 - Guna realisasi pembiayaan, PT buche Manise memerintahkan untuk pemindah bukuan biaya administrasi sebesar Rp.
2.500.000,-. Realisasi pembiayaan pada tanggal 20 Okt 2013 sebesar Rp. 150.000.000,-
3 Okt 2013 - Diterima angsuran dari PT Nibras Perkasa Rp. 10.000.000 termasuk bagihasil pembiayaan 45%. 3 Okt 2013 – Diterima
setoran Deposito Mudharabah a.n Nadinda Cantika sebesar Rp. 5.000.000,-.
5 Okt 2013 - Diterima angsuran dari klien peti kemas sebesar Rp. 35.000.000 termasuk bagihasil 47.5%.
7 Okt 2013 - Diterima setoran tabungan wadiah a.n Ny Nadiyah Aria sebesar Rp. 6.500.000,-
10 Okt 2013 - Penarikan tabungan a.n PT Buche Manise sebesar Rp. 2.500.000,-
12 Okt 2013 - Diterima setoran tabungan mudharabah a.n Shakira Hay sebesar Rp. 4.500.000,-
15 Okt 2013 - Diterima angsuran dari klien advertising sebesar Rp. 15.000.000,- termasuk bagihasil sebesar 50%
17 Okt 2013 - Setoran tabungan mudharabah a.n PT Buche Manise sebesar Rp. 5.750.000,-
20 Okt 2013 - Dikreditkan ke rekening PT. Buche Manise realisasi pembiayaan sebesar Rp. 150.000.000,-
25 okt 2013 - Setoran bagi hasil dari pt fahri jaya sebesar Rp. 35.000.000,-
26 Okt 2013 - Setoran bagi hasil dari PT Karmila Senyum sebesar Rp. 12.800.000,-
27 Okt 2013 - Setoran tabungan wadiah a.n Honey san sebesar Rp. 15.000.000,-
28 Okt 2013 - Realisasi pembiayaan mudharabah secara tunai, pengajuan bulan september 2013 a.n Safitri Arifin sebesar Rp.
25.000.000,-
30 Okt 2013 - Setoran angsuran nasabah pembiayaan mudharabah dg bagihasil 55% dari Rp. 75.000.000,-
31 Okt 2013 - pembagian hak pihak ke-3 sebesar Rp. ...................
Nisbah : Tabungan Mudharabah 45 : 55 Deposito Mudharabah 65 : 35
Diminta: Jurnal transaksi tersebut di atas dan tentukan besarnya bagihasil beserta equivalensi ratenya.
Ketentuan :
1. Jawaban dikirim ke email ekonomisyariah08@gmail.com
2. maksimal jam 16.00, hari jumat tanggal 15 november 2013
My love –-----
Sunday, 6 May 2012
AKUISISI dan DISPOSISI
Sebagai bahan kuliah dengan materi akuisisi dan disposisi, silahkan anda unduh. Baca, pahami dan sampaikan apabila ada kekurangpahaman.
buche
buche
Wednesday, 18 April 2012
Penting untuk dibaca dan dipahami
Pada hari Kamis 19 April 2012 kuliah akuntansi keuangan untuk kelas ES-E semester IV dimulai jam 11.50. Silahkan anda mendownload materi persediaan pada blog saya ini, dan kita bahas.
Saya berharap semua peserta kelas ES-E memiliki dan mempelajari dengan seksama. dengan waktu yang tersisa kita bahas semaksimal mungkin.
wassalam
UMUR PIUTANG
Analisa umur piutang adalah suatu betuk laporan guna mengetahui posisi
piutang dengan melakukan pengelompokan piutang pada periode tertentu,
dengan pengelompokan tersebut manajemen perusahaan dapat mengetahui
posisi piutang sehingga dapat mengambil kebijakan keuangan yang tepat.
Untuk mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah semester IV kelas A, B dan F silahkan anda download dan dikerjakan sesuai kesepakatan kelas.
Persediaan
Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk
dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian
di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan
dagang memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan
industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk
dijual). Dalam
laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena
baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa
mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan
langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca.
Selanjutnya ....................................
Tuesday, 27 March 2012
Akuntansi Piutang Tak Tertagih
Di kutip dari Christine Y.A. Mawitjere dalam jurnal Akuntansi going concern FE Unsrat.
Hubungan antara piutang dagang dan penjualan kredit di mana piutang dagang khususnya digunakan untuk tagihan yang timbul karena penjualan barang atau jasa secara kredit, di mana pembeli tidak memberikan surat janji tertulis formal. Jadi secara real piutang dagang timbul karena adanya transaksi penjualan kredit, oleh karena itu besar kecilnya penjualan kredit akan berpengaruh langsung terhadap jumlah piutang dagang.
Menurut Zaki Baridwan (2004 : 124), piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan di mana dalam keadaan normal perusahaan, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Menurut Kieso, Weygandt, Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo (2002 : 319) Receivable are claims held against customers and others for money, goods or services atau piutang adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.
Berdasarkan definisi-definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa piutang adalah hak penagihan kepada pihak lain atas uang, barang/jasa yang timbul karena adanya penjualan barang/jasa secara kredit dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus normal perusahaan.
Menurut Kieso, Weygandt, Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo (2002 : 386), piutang diklasifikasikan untuk tujuan laporan keuangan yaitu sebagai berikut:
1. Piutang Lancar (Jangka Pendek)
2. Piutang Tak Lancar (Jangka Panjang)
Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan, karena lebih menarik calon pembeli, sehingga volume penjualan meningkat yang berarti, menaikkan pendapatan perusahaan. Di lain pihak penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian, yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya. Bila suatu barang atau jasa dijual secara kredit, biasanya sebagian dari piutang langganan tidak dapat ditagih. Hal ini sudah merupakan gejala umum dan resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan penjualan kredit.
Betapapun teliti di dalam mengevaluasi kondisi pelanggan dalam pemberian kredit dan sangat efisiennya prosedur penagihan piutang, namun kenyataannya masih terdapat sejumlah pelanggan yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Biaya operasi yang timbul dari tak tertagihnya piutang tersebut disebut kerugian dari piutang tak tertagih.
Metode Cadangan Kerugian Piutang
Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang yang akan dibebankan ke periode yang bersangkutan. Ada dua dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu:
a. Dihitung atas dasar jumlah penjualan
b. Dihitung atas dasar saldo piutang
Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang
2. Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang
Metode Penghapusan Langsung
Betapapun teliti di dalam mengevaluasi kondisi pelanggan dalam pemberian kredit dan sangat efisiennya prosedur penagihan piutang, namun kenyataannya masih terdapat sejumlah pelanggan yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Biaya operasi yang timbul dari tak tertagihnya piutang tersebut disebut kerugian dari piutang tak tertagih.
Metode Cadangan Kerugian Piutang
Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang yang akan dibebankan ke periode yang bersangkutan. Ada dua dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu:
a. Dihitung atas dasar jumlah penjualan
b. Dihitung atas dasar saldo piutang
Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang
2. Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang
Metode Penghapusan Langsung
Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan tepat. Pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan, tetapi kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak dapat ditagih. Bila jelas-jelas diketahui adanya piutang yang tidak dapat ditagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada rekening kerugian piutang. Penerimaan dari piutang yang sudah dihapus akan dikreditkan ke rekening kerugian piutang bila buku-buku belum ditutup. Tetapi bila penerimaan piutang yang sudah dihapus itu terjadi sesudah buku-buku ditutup maka akan dikreditkan ke rekening penerimaan piutang yang sudah dihapus.
Subscribe to:
Posts (Atom)